Selasa, 14 Oktober 2008

berDOA..

di perjalanan waktu, aku terhentak!
aku kaget..
aku tersadar..

pertama aku bingung,
mengapa untaian DOA bisa begitu tajam membelah hati..
lalu aku merenung..
aku bertanya "Bapa, aku kenapa?"

lama.. mencari jawaban di tengah tumpukan hingar bingar suara hati dan kepala..
konflik besar merejam jiwa..

bukan begini caranya..
tenanglah dulu hai jiwa..

perlahan aku dibuat mengerti..

selama ini, setahun lebih aku jalani..
aku membangun kekuatan..
kekuatan untuk meminta maaf, kekuatan untuk mendengar cacian,
kekuatan untuk menahan airmata,
kekuatan untuk berdamai dengan perasaan-perasaanku,
kekuatan untuk menanggung dosa, kekuatan untuk memperbaiki hidup,
kekuatan untuk mendengarkan..
kekuatan untuk menjadi KUAT..
dan aku berhasil.. aku jadi kuat..

aku simpan semua kelemahanku sebagai seorang perempuan,
aku simpan semua kekuatiran masa depanku..

lalu, entah kenapa aku harus mengutarakannya..
entah mengapa aku,
dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati..
berbagi episode lamaku..
buatku,
itu adalah bukti kelemahan.. ya, bukti kelemahanku..
yang HARUS kuakui!
karena bukan karena kuatku, aku kuat menjalani semua ini..
karena DIA yang selalu mendekapku kala aku menangis..
karena DIA yang selalu menopangku kala aku jatuh..
karena DIA yang selalu duduk bersamaku kala konflik batin berkecamuk..
karena DIA yang selalu menggendongku kala surya meredup, membutakan jalanku..

karena DOA aku belajar..
kuasa DOA membuatku membiarkan kekuatan Tuhan berproses di hidupku..
mengisi dinding kesepian dengan penuh cinta..

* yang membuatku menangis adalah DOA..
ternyata itu..
seingatku, baru kamu yang berDOA bersamaku..
karena baru sekarang aku berani ceritakan ini..
* dulu, waktu aku membuat pengakuan dosa ke mama dan aku minta maaf padanya,
kulihat mama berdoa dalam isak tangis..
aku tau mama berdoa untukku.. tapi mama memilih menyendiri bersama BAPA,
untuk membicarakan isi hatinya..

Tidak ada komentar: