cukup banyak kebiasaan dan rutinitas lama yang tak lagi kulakukan..
suddenly.. pingin lagi melakukannya..
- doa pagi di katedral sambil berlutut.. kemudian menyalakan sebatang lilin,
- main volly,
- latihan paduan suara,
- makan PECEL LELE, mangga muda, udang tempura n salad di cafe tenda Jambu2..
- nonton bioskop,
- beli ikan hias,
- makan baksonya si Kumis, depan SMA..
- bengong di pinggir sungai Ciliwung - Sempur
- lewatin jembatan gantung,
- creambath!
- maen The Sims,
- ujan-ujanan,
- naik KRL,
- PACARAN.. dengan sepenuh hati mencintai seorang laki-laki..
ahhhhh, indah..
seru kali ya, melakukan semua ini lagi.. nanti.. sama BELAHAN JIWAku..
Sabtu, 21 Juni 2008
Jumat, 13 Juni 2008
explore ur self!!
sari hidup seorang idealis, tak menahan kaki melangkah maju,
pikirannya meledak diantara yang lain,
bahasa lidahnya pun tertata rapi,
perilaku mencerminkan hati,
tangannya lembut menyapa ilalang,
walau mulut pedangnyapun mendamaikan jiwa..
tak pernah lelah mencari arti kehidupan,
bumipun gembira seorang lagi menyapa,
mmmm, sari hidup seorang idelalis
yang tak kan menjadi sempurna..
walau manusia memang tak pernah sempurna..
dalam hati tergores Sang Ilahi,
siap menuntut sang idealis..
----
sebuah cermin dari seorang andita - by Mora
pikirannya meledak diantara yang lain,
bahasa lidahnya pun tertata rapi,
perilaku mencerminkan hati,
tangannya lembut menyapa ilalang,
walau mulut pedangnyapun mendamaikan jiwa..
tak pernah lelah mencari arti kehidupan,
bumipun gembira seorang lagi menyapa,
mmmm, sari hidup seorang idelalis
yang tak kan menjadi sempurna..
walau manusia memang tak pernah sempurna..
dalam hati tergores Sang Ilahi,
siap menuntut sang idealis..
----
sebuah cermin dari seorang andita - by Mora
Senin, 09 Juni 2008
GUE, putri Kediri.. (susah banget nyeritain ini!) :p
tak bisa disangkal, tak bisa dipungkiri..
----
darah kental KEDIRI-an, Jawi Wetan.. mengalir di nadiku..
----
kemarin, Ahad 8 Juni 2008, ada acara reuni masyarakat Kediri untuk daerah Jabodetabek dan sekitarnya..
sebagai supir pribadinya papa, pastilah aku ikut...
sebenernya, acara ini ga terlalu seru buatku.. soalnya acaranya murni reunian,
untuk acara panggung, biasanya juga hanya artis-artis asal Jawa Timur, menghibur kami-kami ini, orang-orang Kediri dan keluarga...
kalo pas nembang Jawa si, lumayanlah.. menghibur hati yang merindukan menikmati kesenian daerah..
satu-satunya alasan kuat untuk bisa bertahan ENJOY di acara SANYURI (Santi Paguyuban Kediri) ini adalah MAKANANnya.. yang pasti selalu ada tuh ; KRECO (kerang sawah), Tahu Pong, Tahu Campur, Rujak Cingur, jajan pasar-getuk, tiwul, gatot, cenil, lupis-.. yah, yang lain2 si biasalah sate, lontong cap gomeh (budaya Cina juga kental disana), ada baso juga..
ahhh, pokonya.. hunting makanan selalu jadi sesuatu yang meng-asik-an untukku (mama n sepupu2ku)..
----
nah, kita masuk ke cerita serunya..
kemarin, tak dinyana tak disangka..
pas banget di halaman muka gedung pewayangan (acara ini digelar di Gedung Pewayangan, TMII) udah ada seperangkat gamelan.. beserta kuda2 titian dan pecut...
wah, ada jaranan nih... ASIK, pasti SERU..
lupa deh sama semua makanan yang udah aku pikirin dari sebelum berangkat tadi...
langsung ambil posisi, manteng, duduk manis disebelah pohon talas umbi..
posisi terbaik menurutku :D
sambil minjem cdma mama yang ada cameranya (hiksss.. aku ingin punya camera digital.. NABUNG donk!!! hihi..)
untunglah, acara langsung dimulai.. jam 11 teng..
meja sajen sudah siap..
berisikan dupa (kemenyan yang dicampur dengan minyak wangi kemudian dibakar),
buceng (berisi ayam panggang jantan dan beberapa jajan pasar, kelapa dan pisang raja), kembang boreh (kembang kanthil dan kembang kenongo),
ulung-ulung (seekor ayam jantan yang sehat), dan
kinangan (gambir, suruh, tembakau dan kapur sirih)
diiringi dengan gamelan dan nyanyian para sinden..
pembacaan sejarah dan cerita jaranan pun dimulai..
lalu keluarlah 2 penari jaranan.. laki-laki seusiaku.. gagah, ganteng, jawa banget..
mereka menari, menari dan menari.. sampai dimasuki roh-roh..
mata mulai merah, bolamata mulai menghilang.. gerakan mulai melayang..
mereka merasa diri mereka kuda..
hanya menari dan menari terkadang makan bunga-bunga kenanga dan minum air bekatul..
hanya seperti itu, kemudian yang seorang seperti pingsan, kemudian digotong kebelakang..
yang satu lagi masih asik menari-nari.. oleh sang pawang (ada 4 pawang, berpakaian hitam-hitam), penari ini digiring, rohnya mau dikeluarkan..
saat itu juga, mama dan sepupuku, Bagus.. membawakanku es krim.. wah, lumayanlah..
aku buka es-nya...
kami bertiga mulai asik menikmati es krim..
GILE.. tuh penari tiba-tiba ngambil ayam jantan yang diikat di meja sajen..
cepet banget..
(panik deh gue, secara gue takut ayam!! kalo dia terbang2, gimana???)
ternyata, kepanikanku itu ga berguna..
lahap banget, leher ayam dimasukkan ke mulutnya.. langsung putus-tus,
kepala ayam jatuh..
leher dan badan masih nyantol di mulut penari...
dengan nikmatnya, dia sedot tuh darah ayam.. sampe ga ada samasekali darah yang menetes ke bumi.. sampai ayam itu kejang-kejang.. meregang nyawa..
* es krim gue jadi GA BERASA!! *
ahhhhhh...
Tuhan, kuatkan ayam itu..
setelah adegan ini, si penari menghirup dalam-dalam kemenyan yang sedari tadi sudah mengepulkan asap, membuat aroma sekitar jadi harum dengan kekuatan magis..
TIME OUT..
"Makan dulu, nduk!" kata si papa..
"ADUH pa, sekarang mah mana ada makanan yang bisa masuk.. ntar lagi deh"
"Sekarang deh, ada temen-temen papa yang mau papa kenalin.."
"yahhhh... iya deh..." (aku lihat, jaranan-nya juga hanya tinggal menyisakan bunyi-bunyian gamelan dan nyanyian2 para sinden.. mereka TIME OUT juga, persiapan menuju babak selanjutnya)
senyum sana senyum sini,
kenalan sama tetangga2 keluarga Siswohardjono di Kediri dulu..
nyemil sate, nyemil rujak.. makan es krim lagi.. hehehe...
cukup buat ganjel..
pas duduk di tempat yang sama, pas 5 penari jaranan mulai keluar..
menari-menari.. terus menari..
sampai satu persatu mulai kerasukan..
lalu muncul penari celeng dan 2 penari barong serta buaya..
CROWDED..
gile, kalo semua kerasukkan, berarti lumayan banyak ni roh-roh yang berkumpul disini..
iya, beneran.. semua kerasukan...
serem si, tapi ga ganas kayak makan ayam tadi..
semua dengan gaya dan peranan masing2..
ada yang minta rokok.. (GUDANG GARAM lagi.. tau ajah tuh!!)
ada yang minta lagu..
si celeng lucu.. tiba-tiba melahap pohon talas umbi disebelahku.. dimakan beneran lagi...
trus manjat-manjat pohon..
kalo dia lagi dikasi makan kenanga sama pawangnya, dia suka ngasi-ngasi makanannya ini buat penonton.. celeng yang baik hati..
ada juga yang pingin blanja.. bawa-bawa kresek item.. sambil ngambilin makanan di dalam gedung (sambil digandeng pawang si)
pokonya ANEH-ANEH dah...
sampai akhirnya satu persatu dikembalikan ke jiwa raganya masing2...
it's time to go home...
"udah THE END" (tee hen; bacanya pake logat jawa..) kata si papa..
OK.. sampai bertemu lagi..
kesempatan menarik.. bisa menikmati warisan leluhurku..
----
mulailah aku dan pemikiranku berargumentasi...
bagaimana dengan kepercayaanku kepada Tuhan Yesus Kristus..
salahkah aku, kalau aku begitu menghargai warisan budaya ini??
hmmm,
toh aku menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus..
(selalu berada dalam proses belajar untuk hidup sesuai dengan ajaran Tuhan Yesus)
aku hanya menghargai budaya leluhurku..
aku mencoba belajar mengerti maksud dari budaya itu..
aku mencoba mendalami perasaan dan pemikiran mereka saat itu..
dengan keadaan alam dan pola hidup sederhana saat itu...
kemampuan berpikir yang juga sangat terbatas..
aku belajar mencintai kebudayaan nenek moyangku..
hidupku damai sejahtera..
tidak ada yang salah!
Terima kasih Bapa.. tontonan yang sangat menarik..
pembelajaran yang sangat menarik..
Sabtu, 07 Juni 2008
cerita kemarin malam..
pulang dari pekerjaan yang melelahkan namun menyenangkan...
selalu setia, si siti menemani.. memasuki kota Bogor yang sedikit basah..
----
ga sengaja lewat Kantor Walikota... ternyata ada acara, toh!
memperingati HUT Kota Bogor..
wah, beres urusan di gereja.. bole ni mampir sebentar..
----
setelah menempatkan siti di tempat yang aman, aku melangkahkan kaki ke reramaian itu..
sempet lirik kanan lirik kini juga saat melewati padatnya orang berjualan..
SERU.. ada tukang jualan wayang golek, jualan macam-macam makanan, jualan baju, mainan anak-anak, jualan pernak-pernik, jualan kaset, jualan souvenir...
pokonya, ala PASAR MALAMlah..
semakin dekat dengan areal tengah acara.. yang merupakan panggung tidak begitu tinggi..
dilengkapi gamelan dan berbagai alat-alat kesenian sunda..
pasti acara pokoknya wayang golek!
tanya kanan-tanya kiri, menggunakan bahasa sunda yang seadanya...
akhirnya ngerti juga aku.. benar ternyata, orang-orang menunggu pagelaran wayang golek..
tapi...
baru mulai jam 12 malam..
yah.. walaupun ga bisa nonton (besok kerja), tetep SERUlah..
mataku tertuju pada seorang bapak tua..
pakaian sederhana, batik sederhana dan celana bahan kusam..
bukan itu yang membuat mataku tak mau lepas dari sosoknya..
tangan kanannya yang membawa termos merah-silver, ala jadul dan plastik hitam..
niat banget ni orang, nonton!
"Pak, bade ningali wayang golek?" (pak, mau nonton wayang golek)
"Sumuhun neng" (iya neng-panggilan perempuan dalam bahasa Sunda)
basa basi sejenak..
si bapak mempersilahkanku duduk di sebelahnya (di trotoar)..
kami ngobrol-ngobrol seadanya.. obrolan semakin ringan dan santai...
si bapak mulai membakar rokonya, dji sam soe..
lalu membuat kopi (menggunakan gelas plastik, bekas AQUA, lalu diaduknya menggunakan plastik bekas sachet kopi yg sudah dilipat)
dan ternyata kopi itu untukku.. si bapak memaksaku untuk meminum kopi buatannya itu.. dengan alasan, jarang-jarang ada perempuan kota (ini murni berdasarkan ungkapan bapak itu) yang mau ngobrol dengannya..
hahaha.. OKlah, kapan lagi menikmati kopi ala rakyat..
"Pak, memang bapak sering nonton wayang golek disini?"
"Setiap tahun, neng"
"Wah, setiap tahun rame gini ga, pak?"
"Neng, ini mah jam 10 juga udah pada bubar... anak-anak ini cuma mau janjian sama temen-temennya, pada pacaran.. Kalo wayangnya mah yang nonton paling cuma 20 orang.."
"OOOO.."
bener juga ya...
akupun kalau diminta nonton sesuatu yang ga aku ngerti, pasti bosen..
IRONIS..
bahkan untuk perempuan yang mengaku pencinta kebudayaan Indonesia inipun..
aku masi menilai diriku PAYAH!
----
teng kulihat jam tanganku, jam 10...
aku pamitan ke si bapak... sambil mengucapkan beribu terima kasih untuk obrolan dan segelas kopinya..
bersamaan dengan itu, aku lihat kerumunan manusiapun mulai berkurang..
pulanglah kami..
pulanglah aku..
menyisakan sehimpun kecil orang-orang tua yang mengerti, mencintai dan menghargai kebudayaan nenek moyangnya...
IRONIS!!
selalu setia, si siti menemani.. memasuki kota Bogor yang sedikit basah..
----
ga sengaja lewat Kantor Walikota... ternyata ada acara, toh!
memperingati HUT Kota Bogor..
wah, beres urusan di gereja.. bole ni mampir sebentar..
----
setelah menempatkan siti di tempat yang aman, aku melangkahkan kaki ke reramaian itu..
sempet lirik kanan lirik kini juga saat melewati padatnya orang berjualan..
SERU.. ada tukang jualan wayang golek, jualan macam-macam makanan, jualan baju, mainan anak-anak, jualan pernak-pernik, jualan kaset, jualan souvenir...
pokonya, ala PASAR MALAMlah..
semakin dekat dengan areal tengah acara.. yang merupakan panggung tidak begitu tinggi..
dilengkapi gamelan dan berbagai alat-alat kesenian sunda..
pasti acara pokoknya wayang golek!
tanya kanan-tanya kiri, menggunakan bahasa sunda yang seadanya...
akhirnya ngerti juga aku.. benar ternyata, orang-orang menunggu pagelaran wayang golek..
tapi...
baru mulai jam 12 malam..
yah.. walaupun ga bisa nonton (besok kerja), tetep SERUlah..
mataku tertuju pada seorang bapak tua..
pakaian sederhana, batik sederhana dan celana bahan kusam..
bukan itu yang membuat mataku tak mau lepas dari sosoknya..
tangan kanannya yang membawa termos merah-silver, ala jadul dan plastik hitam..
niat banget ni orang, nonton!
"Pak, bade ningali wayang golek?" (pak, mau nonton wayang golek)
"Sumuhun neng" (iya neng-panggilan perempuan dalam bahasa Sunda)
basa basi sejenak..
si bapak mempersilahkanku duduk di sebelahnya (di trotoar)..
kami ngobrol-ngobrol seadanya.. obrolan semakin ringan dan santai...
si bapak mulai membakar rokonya, dji sam soe..
lalu membuat kopi (menggunakan gelas plastik, bekas AQUA, lalu diaduknya menggunakan plastik bekas sachet kopi yg sudah dilipat)
dan ternyata kopi itu untukku.. si bapak memaksaku untuk meminum kopi buatannya itu.. dengan alasan, jarang-jarang ada perempuan kota (ini murni berdasarkan ungkapan bapak itu) yang mau ngobrol dengannya..
hahaha.. OKlah, kapan lagi menikmati kopi ala rakyat..
"Pak, memang bapak sering nonton wayang golek disini?"
"Setiap tahun, neng"
"Wah, setiap tahun rame gini ga, pak?"
"Neng, ini mah jam 10 juga udah pada bubar... anak-anak ini cuma mau janjian sama temen-temennya, pada pacaran.. Kalo wayangnya mah yang nonton paling cuma 20 orang.."
"OOOO.."
bener juga ya...
akupun kalau diminta nonton sesuatu yang ga aku ngerti, pasti bosen..
IRONIS..
bahkan untuk perempuan yang mengaku pencinta kebudayaan Indonesia inipun..
aku masi menilai diriku PAYAH!
----
teng kulihat jam tanganku, jam 10...
aku pamitan ke si bapak... sambil mengucapkan beribu terima kasih untuk obrolan dan segelas kopinya..
bersamaan dengan itu, aku lihat kerumunan manusiapun mulai berkurang..
pulanglah kami..
pulanglah aku..
menyisakan sehimpun kecil orang-orang tua yang mengerti, mencintai dan menghargai kebudayaan nenek moyangnya...
IRONIS!!
Jumat, 06 Juni 2008
Indonesia Pusaka
saat jiwaku ingin menyatu dengan alam..
hati berbisik, mencipta suatu budaya..
dengan harapan, anak-cucuku MENGERTI isi jiwaku..
warisan ini dengan baiknya mengalir dalam kehidupan..
turun temurun..
sampai suatu titik,
warisan ini dilupakan..
anak-cucuku,
warisan budaya ini adalah JERITAN HATI nenek moyangmu!
bukti kedekatan kami dengan dengan alam..
alam yang memberi kami makan, alam yang memberi kami keteduhan, alam yang melindungi tubuh dan jiwa kami..
alam yang memberi kami kehidupan..
anakku.. cucuku..
kau tercipta dari darah dan daging kami,
sisa-sisa perjuang untuk mempertahankan alam dan tanah kami..
JANGAN LUPAKAN ITU!
----
SADARLAH! sehingga saat Tuhan bertanya "Apa bukti cintamu padaKu?"
kita bisa menjawab..
hati berbisik, mencipta suatu budaya..
dengan harapan, anak-cucuku MENGERTI isi jiwaku..
warisan ini dengan baiknya mengalir dalam kehidupan..
turun temurun..
sampai suatu titik,
warisan ini dilupakan..
anak-cucuku,
warisan budaya ini adalah JERITAN HATI nenek moyangmu!
bukti kedekatan kami dengan dengan alam..
alam yang memberi kami makan, alam yang memberi kami keteduhan, alam yang melindungi tubuh dan jiwa kami..
alam yang memberi kami kehidupan..
anakku.. cucuku..
kau tercipta dari darah dan daging kami,
sisa-sisa perjuang untuk mempertahankan alam dan tanah kami..
JANGAN LUPAKAN ITU!
----
SADARLAH! sehingga saat Tuhan bertanya "Apa bukti cintamu padaKu?"
kita bisa menjawab..
Memulai sesuatu...
Untuk segala sesuatu ada masanya,
untuk apapun di bawah langit ada waktunya..
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal..
ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam..
ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan..
ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun..
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa..
ada waktu untuk meratap, ada waktu untuk menari..
ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu..
ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk..
ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi..
ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang..
ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit..
ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara..
ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci..
ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai..
IA membuat segala sesuatu indah pada waktuNYA,
bahkan IA memberikan kekekalan dalam hati mereka..
Tetapi..
manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah
dari awal sampai akhir..
untuk apapun di bawah langit ada waktunya..
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal..
ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam..
ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan..
ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun..
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa..
ada waktu untuk meratap, ada waktu untuk menari..
ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu..
ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk..
ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi..
ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang..
ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit..
ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara..
ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci..
ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai..
IA membuat segala sesuatu indah pada waktuNYA,
bahkan IA memberikan kekekalan dalam hati mereka..
Tetapi..
manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah
dari awal sampai akhir..
Langganan:
Postingan (Atom)